Wednesday, September 23, 2009

Major Der Reserve Gerhard Konopka (1911-1997), Spesialis Penghancur Tank!

Gerhard Konopka (dalam balutan seragam RAD) bersama dengan General der Infanterie Karl-Wilhelm Specht


Miniatur Gerhard Konopka


Oberarbeitsführer Gerhard Konopka, penugasan kembali di akhir perang (Maret 1945)


Gerhard Konopka dalam audiensi dengan Menteri Propaganda Dr. Joseph Goebbels. Di tengah, walaupun terhalang oleh muka Goebbels, tapi kumis dan fitur wajahnya, saya haqul yakin itu adalah Generalmajor Paul von Hase, yang terlibat dalam upaya pembunuhan Adolf Hitler tanggal 20 Juli, yang berakibat dieksekusi karenanya


Oberleutnant der Reserve Gerhard Konopka sebagai instruktur di sekolah perang Wehrmacht, bereksperimen dengan pistol isyarat. Pita lengan (cufftitle) Großdeutschland jelas terlihat di lengan kanannya


Major der Reserve Gerhard Konopka dengan bangga berfoto bersama semua penghargaan bergengsi yang diraihnya : Ritterkreuz di leher, Nahkampfspange in Gold di atas saku kiri, Deutsches Kreuz in Gold di saku kanan, Wounds Badge in Gold di saku kiri dan Tank Destruction Badge di lengan kanan


Oleh : Alif Rafik Khan

Gerhard Konopka (27 Maret 1911 di Tirschtiefel/Brandenburg-29 Januari 1997 di Darmstadt/Hessen) adalah salah satu tokoh perang Nazi Jerman yang benar-benar bisa digolongkan sebagai 'pendekar'. Bagaimana tidak, tercatat dalam daftar prestasinya adalah penghancuran empat buah tank musuh dengan tangan sendiri!

Konopka dilahirkan tanggal 27 Maret 1911 di kota kecil bernama Tirschtiefel di Brandenburg, dan pada masa mudanya sempat mendapat pelatihan sebagai asisten pemeliharaan hutan. Pada usia 23 tahun dia bergabung dengan organisasi buruh Nazi (RAD). Disini seorang Konopka yang ambisius dan pekerja keras berhasil mencapai pangkat Oberarbeitsführer (perwira), dan pada usianya yang ke-29 di tahun 1940, Konopka mendaftarkan diri ke ketentaraan, sama seperti sebagian besar pemuda Jerman lainnya.

Setelah mendapat pelatihan yang cukup di Resimen Infanteri 8 sebagai komandan peleton dengan pangkat Leutnant der Reserve (Letnan Cadangan). Konopka ikut serta dalam penyerbuan Jerman yang gegap-gempita ke Prancis dan Negara-Negara Bawah, dan atas prestasinya dalam medan pertempuran, dia dianugerahi Salib Baja kelas ke-2 (Eiserne Kreuz/Iron Cross 2nd class) di tahun 1941. Di tahun itu pula unitnya yang asalnya Divisi Infanteri ke-3 dikonversi menjadi divisi infanteri bermotor.

Do'i ikut pula dalam Operasi Barbarossa di Rusia, dan dengan menggunakan kereta api lapis baja, Konopka dan pasukannya diterjunkan dalam pertempuran-pertempuran paling dahsyat di fase pertama operasi tersebut, seperti pertempuran Luga, Demjansk, Dünaburg dan Smolensk. Seperti biasa, para komandannya melihat keberanian Konopka dalam menghadapi musuh, dan kali ini dia diganjar dengan Salib Baja kelas pertama, sesaat sebelum pertempuran di Roslavl dalam musim gugur yang mulai menjelang.

Dalam pertempuran Moskow yang menentukan, Konopka ikut pula berjibaku. Disini dia terluka parah dan segera dilarikan ke rumah sakit. Ternyata selama masa perawatan, para pengambil keputusan yang melihat potensi luar biasa dari manusia ini memutuskan bahwa dia tidak cocok kalau ditempatkan hanya di unit yang biasa saja, dan segera ketika musim panas 1942 datang dan Konopka telah pulih, dia mendapati bahwa dirinya telah dipindahkan ke unit super elit, Divisi Panzer Großdeutschland!

Disini dia bergabung dengan unit Pioniere (sapper), dan ujicoba pertamanya di unit ini telah datang. Dalam usaha gerak maju ke Voronezh yang mengakibatkan terjadinya pertempuran selama berminggu-minggu di jembatan Rzhev sebelah barat Moskow, Konopka memperlihatkan tanpa diragukan lagi bahwa urat takutnya sudah putus! Bayangkan saja, dua kali dia terluka dalam pertempuran ini, dua kali pula dia terjun kembali menghadapi musuh dengan semangat semembara sebelumnya. Yang lebih edan lagi, hanya dengan menggunakan satu ranjau dan satu granat, dia berhasil membuat dua buah tank musuh hancur lebur dengan sukses!

Ketika resimennya menjadi ujung tombak dari Grup AD yang ditugaskan melintasi jembatan sungai Don, sekali lagi Konopka membuktikan kapasitasnya sebagai "war hero". Dengan menggunakan assault boat dan mendapat perlindungan dari artileri dan senapan mesin kawan, "Konopka si Kereta Api" berhasil menyeberang ke wilayah seberang yang dikuasai musuh, dalam tembakan gencar dan penglihatan jelas musuhnya! Tidak hanya itu saja, usaha serangan balik musuh untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Konopka dan pasukannya harus berakhir dengan kegagalan, padahal pasukan Rusia telah diperlengkapi dengan pasukan infantri segambreng lengkap dengan tank destroyernya!

Kalau atas prestasi ini lalu Konopka nggak dikasih apa-apa, maka itu kebangetan namanya! Dan memang, Tanggal 1 September 1942 Konopka naik pangkat menjadi Oberleutnant, sekaligus dianugerahi Salib Jerman Emas (Deutsches Kreuz/German Cross in Gold). Di bulan Desember tahun yang sama, Konopka merasakan bagaimana luar biasa beratnya pertempuran di puing-puing Stalingrad yang bagaikan neraka, belum lagi efek musim dinginnya yang mematikan. Masih belum cukup, dia (yang kini telah menjadi komandan kompi ke-5 Pioniere) juga melanjutkan 'petualangannya' dalam pertempuran di Voronezh, dimana disini Konopka mendapatkan lukanya yang keempat, dan segera dipulangkan ke tanah air untuk mendapatkan perawatan dan istirahat yang sangat dibutuhkan.

Kini Gerhard Konopka telah menjelma menjadi veteran perang yang luar biasa, dengan catatan penghancuran empat buah tank di lengannya (Tanks Destruction Badge 01.09.42, 22.09.42, 23.09.42, 12.10.42). Untuk mendapat manfaat dari pengalamannya selama di medan perang, maka untuk sementara waktu Konopka istirahat dari hiruk-pikuknya front dan menjadi instruktur pasukan serang pioniere sekaligus kursus anti tank Wehrmacht. Rupanya jiwa petualang Konopka tidak dapat dibendung, dan atas permintaannya sendiri, musim panas tahun 1943 dia telah diterjunkan kembali dalam medan peperangan di Rusia.

Bahkan meskipun pangkatnya diembel-embeli 'cadangan' dan hanya mengurusi pasukan pengganti, Konopka tetap merasakan brutalnya pertempuran di Orel. Disini Konopka dan pasukannya menyerbu "Gelben Höhen" (Yellow Heights) dan berhasil membersihkan bunker-bunker dan sarang senapan musuh, belum lagi parit Allisowa yang dijaga oleh pertahanan lengkap. Berkali-kali Rusia mencoba merebut kembali, dan berkali-kali pula mereka harus mundur dengan menderita kerugian besar. Tapi lagi-lagi pahlawan kita ini terluka, dan untuk kesekian kalinya dia harus menghabiskan waktu di rumah sakit.

Kali ini Konopka mendapatkan apa yang diimpi-impikan oleh setiap prajurit Jerman : Salib Ksatria (Ritterkreuz/Knight's Cross) yang diberikan kepadanya ketika masih dalam perawatan di rumah sakit. Tercatat bahwa sampai akhir perang, ada 56 orang anggota Divisi Panzer Großdeutschland yang mendapat anugerah serupa!

Gerhard Konopka juga tercatat dalam sejarah sebagai tentara Jerman pertama yang dianugerahi Nahkampfspange (Close Combat Clasp, medali untuk pertempuran jarak dekat) in Gold tanggal 25 Juni 1943. Lengkaplah sudah status orang ini sebagai jago bertempur sejati!

Kini Konopka tercatat telah terluka di medan perang dalam tujuh kesempatan (edan!), dan ketika dengan pangkat barunya sebagai Hauptmann (Kapten) dia kembali ke batalionnya, Konopka kembali terluka. Kali ini kedua betisnya luka terkena pecahan bom, luka yang tidak terlalu serius sehingga dalam waktu singkat Konopka telah kembali terlihat di front depan, dengan catatan tambahan langka di Soldbuchnya : terluka sembilan kali!

Karena takut kehilangan manusia langka seperti dia di medan tempur, maka para pejabat tinggi Wehrmacht kembali menugaskannya sebagai instruktur sekolah infantri di Jerman, sesuatu yang membuat Konopka sangat kecewa. Dia merasa bahwa tugasnya adalah bertempur dan bertempur sampai muncrut, dan bukannya menjadi pengajar di depan kelas, meskipun sebenarnya Konopka tidak usah kuatir kehilangan murid, karena cukuplah Ritterkreuz, Nahkampfspange in Gold dan Tank Destruction Badge yang menempel di badannya menjadi magnet tak terbantahkan bagi para murid!

Sedikit info tambahan : pada awal perang, Hitler tidak terlalu menaruh perhatian mendalam terhadap senjata-senjata perang 'kelas dua' seperti granat tangan, ranjau darat dan bom bakar, sehingga pengembangan lebih lanjutnya terkendala masalah dana. Tahun 1943/1944 keadaan ini mulai berubah, dan bermunculanlah variasi-variasi baru senjata jenis ini yang kebanyakan difungsikan sebagai penghancur tank. Maka lalu kita kenal senjata-senjata hebat seperti rifle anti-tank dengan peluru penghancur baja, flame thrower, dan ranjau bermagnet. Jangan lupakan pula versi lain dari 'bazooka' yaitu panzerfaust dan panzerschreck. Otomatis pula makin banyak orang yang berhasil menghancurkan tank dengan tangan sendiri, tidak melulu harus melalui artileri atau panzer. Dan orang-orang seperti inilah yang berhak untuk mendapatkan Tank Destruction Badge (yang versi bahasa Jermannya bakal bikin puyeng, Sonderabzeichen für das Niederkämpfen von Panzerkampfwagen durch Einzelkämpfer). Tercatat dari tahun 1942 sampai perang berakhir terdapat 14.000 orang yang dianugerahi penghargaan jenis ini.

Berkali-kali Konopka mengajukan permintaan untuk ditugaskan kembali di garis depan, dan berkali-kali pula permintaannya ditolak. Akhirnya, bulan Maret 1945 permintaannya dipenuhi dan Konopka (yang kini telah berpangkat Major der Reserve) menjadi bagian dari Grenadier Regiment 1 yang ditambah pula oleh Reichsarbeits-Infanteriedivision "Friedrich-Ludwig Jahn" (padahal kekuatannya hanya setara brigade) yang anggotanya acak-acakan dan terdiri dari campuran sisa-sisa Divisi Infantri ke-251 dan Volkssturm. Sedangkan lawan mereka adalah pasukan Rusia yang bersenjata lengkap dan sumber daya manusianya seakan tak terbatas. Masih belum cukup, mental bertempur para pasukan Jerman ini pun sudah dalam tahap mengkhawatirkan!

Bersama unit yang kacau balau pimpinan Oberst Franz Weller inilah Gerhard Konopka menghabiskan hari-hari terakhirnya dalam Perang Dunia II, bertempur habis-habisan di sekitar Berlin. Setelah dirasa tidak ada harapan lagi untuk melanjutkan perjuangan, Weller memerintahkan sisa-sisa pasukannya (termasuk Konopka) untuk menyeberangi sungai Elbe demi menyerah kepada pasukanAmerika dan bukannya kepada Rusia.

Setelah perang berakhir, Gerhard Konopka beralih haluan menjadi pebisnis independen aktif sampai masa pensiunnya. Dia menghembuskan nafas terakhir tanggal 29 Januari 1997 di Darmstadt, Hessen.

Daftar medali yang telah diraih Gerhard Konopka :
Nahkampfspange in Gold : 25 Juni 1943
Ritterkreuz : 29 Agustus 1943
zuletzt 50 Nahkampftage
Infanteriesturmabzeichen in Silber
Deutsches Kreuz in Gold
Vier Panzervernichtungsabzeichen für Einzelkämpfer
Verwundetenabzeichen in Gold




Sumber :
www.deutsche-kriegsmarine.de
www.forum.axishistory.com
www.monroecollectibles.com

No comments: